BATAM (SP) - Dalam rangka membangun mental pelajar tanah air untuk lebih mencintai bangsanya sekaligus menjaga kedaulatannya dari segala bentuk ancaman intervensi budaya asing, di SMA Kartini dikunjungi Hj. Dwi Ria Latifa, SH, MSc, anggota DPR/MPR RI/Komisi III/badan legislasi, selasa (30/8) kemarin untuk mensosialisasikan dasar 4 pilar MPR RI, yaitu pancasila, UUD, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika kepada 361 siswa SMA Kartini yang juga dihadiri beberapa perwakilan dari SMK Kartini.
Usai sosialisasi, diteruskan dengan pembagian 150 buku tentang 4 pilar MPR RI, bahan tayang sosialisasi UUD 45, dan kumpulan tap MPR dari Latifa kepada SMA Kartini serta penyerahan buku tentang ibu srie soedarsono dan buku 35 tahun ykb dari SMA Kartini kepada Latifa.
Dikonfirmasi kepada Salomo, guru PKN SMA Kartini mengenai kegiatan tersebut mengatakan kemarin Latifa menyampaikan 1 poin saja dari bahasan 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara kepada para siswa yaitu tentang NKRI.
"Yang disorot bu Latifa kemarin mengenai kedaulatan NKRI, banyaknya ancaman terhadap bangsa indonesia dari berbagai aspek, ideologi, politik, sosial budaya, terutama batam sebagai pulau terluar di indonesia yang berdekatan dengan negara tetangga malaysia dan singapura sehingga budaya luar mudah sekali masuk, nilai keindonesiaan kita bisa terkikis, perkuat persatuan, nasionalisme, caranya dengan harus bangga dengan bangsa kita, budaya kita sendiri, misal bangga dengan produk indonesia, sebagai pelajar harus belajar lebih giat, menjadi siswa yang kreatif dan inovatif, ikut menjaga kedaulatan bangsa, tren budaya asing bisa merongrong kedaulatan NKRI, siswa harus berpatokan pada pancasila dalam memfilter pengaruh-pengaruh asing yang masuk lewat teknologi dan budaya tersebut, pancasila harus diamalkan sebagai pedoman berbangsa dan bernegara,"papar Salomo kepada suarapendidikan rabu (31/8). Dan selanjutnya kata Salomo apa yang disampaikan Latifa dibuat makalah dan menjadi tugas untuk penilaian PKN.
Ani muslimah selaku kepsek SMA Kartini berharap siswa lebih mantap lagi menjalani tugas sebagai siswa. " Siswa lebih mantap melangkah ke hal yang positif, ketahanan diri menghadapi pengaruh-pengaruh lebih kuat, lebih cinta tanah air, meningkatkan persatuan dan kesatuan terutama di lingkup sekolah yang kelak menjadi bekal mereka bermasyarakat,"tutupnya.(dian)