Minggu, 20 Desember 2015

Pentingnya Sikap Tegas dalam Mendidik Anak


Salah satu masalah dasar di dalam mendidik anak adalah pergumulan untuk menyeimbangkan antara membiarkan anak sehingga anak bisa mengembangkan dirinya atau membatasi anak yaitu anak tidak bisa semau-maunya. Akan tetapi dalam praktiknya, ketegasan sikap dan tindakan dalam mendidik anak sangat diperlukan karena berpengaruh besar terhadap sikap dan kebiasaan anak kelak. Ketegasan tidak identik dengan kekerasan. Ketegasan berarti sikap dan tindakan yang menerapkan kedisiplinan, dengan menegakkan aturan yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri. Tentu saja ketegasan itu harus proporsional, harus disesuaikan dengan tingkat usia dan perkembangannya.

Umumnya, anak-anak lebih banyak melakukan peniruan terhadap sikap dan perilaku orang-orang terdekatnya dan lingkungannya, serta lebih melihat kenyataan yang dilihatnya daripada memahami penjelasan yang mempengaruhi logikanya. Karena itu, setiap tindakan, ucapan dan sikap kita harus benar-benar menjadi teladannya.

Lalu, apa sebenarnya poin penting dari ketegasan tersebut?
1. Sikap tegas orang tua sebagai orang terdekat anak memiliki fungsi dan peran besar dalam pembentukan kepribadian anak sejak kecil. Menjadi orang tua yang tegas akan lebih banyak manfaatnya kelak bagi masa depan anak daripada bersikap terlalu lembut, melakukan pembiaran dengan bersikap terserah kemauan si kecil. Ketegasan dalam memberikan dan menerapkan aturan akan membantu tumbuhnya disiplin dalam diri anak sejak kecil. Dengan tertanamnya kebiasaan disiplin yang baik, maka mental dan karakter anak secara perlahan terbentuk menjadi anak yang terbiasa dengan kedisiplinan tersebut.

2. Ketegasan akan memberi peluang bagi tumbuhnya kebutuhan akan sebuah aturan, sehingga dalam dirinya tumbuh prinsip aturan dibuat untuk ditegakkan, bukan untuk dilanggar, selama aturan tersebut relevan. Dalam perkembangannya, anak akan lebih menghargai orang tua dan keluarga sebagai penegak aturan, lebih mengerti nilai-nilai dan manfaat yang terkandung dalam sebuah aturan, serta lebih memahami bahwa hidup tanpa aturan tidak enak. Pemahaman dan kebutuhan akan aturan inilah yang berkaitan dengan kedisiplinan, manajemen diri dan kehidupannya, serta kemampuannya dalam menentukan prioritas dalm pencapaian tujuan-tujuan hidupnya kelak.

3. Di masa pertumbuhannya, pola asuh dan didikan yang diterapkan keluarga akan sangat tertanam dan bisa menjadi sebuah pembiasaan. Dalam hal ini, kita seharusnya tidak terlalu memanjakannya dan menuruti segala keinginannya, sehingga ia bisa belajar tentang arti kesulitan dan cara mengatasinya. Jika kita cermati kisah hidup atau biografi orang-orang besar, pengalaman masa kecil sangat mendukung pencapaian diri dan hidup mereka di masa depannya. Mayoritas dari mereka memiliki pengalaman disiplin di masa kecilnya. Sikap terlalu membebaskan, selalu mengikuti kemauan anak dan memanjakan anak sama saja dengan bentuk pembiaran. Hal ini akan terlihat dalam perkembangannya di masa depan, anak menjadi sulit diatur, bertindak semaunya, kurang beretiket dan membangkang karena terbiasa dengan pembiaran tadi.

4. Ketegasan sangat bermanfaat dalam menempa mental dan kreativitas berpikir anak kelak dalam menjalani kehidupannya. Secara mental, anak akan lebih siap menghadapi masalah, kreatif dalam pencarian solusi, tidak mudah menyerah pada keadaan, punya sikap dan tidak selalu bergantung kepada orang lain.

Poin pentingnya, pendidikan keluarga sangat menentukan proses tumbuh kembang anak. Pendidikan di sekolah dan pendidikan dari lingkungan sosial merupakan faktor penunjang yang mempengaruhi perkembangan anak. Tegas bukan berarti keras atau galak, tetapi mampu menyeimbangkan antara kasih sayang dan kedisiplinan bagi anak.(AT)

Semoga bermanfaat
dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post