Senin, 30 Mei 2016

Pembukaan Graha Sinau Education Training Centre (SETC) Batuaji



BATAM (SP) - Lembaga bimbingan belajar Sinau yang sudah berada dikota Batam sejak desember 2015 lalu, hari senin (30/5) pukul 13.00 secara resmi membuka Graha Sinau Education Training Centre (SETC) sekaligus syukuran bersama anak yatim, bertempat di jalan Letjen Suprapto Aviari, Griya Pratama blok FF -16 Batuaji Batam.
Peletakan batu pertama Graha SETC dilakukan oleh tokoh masyarakat Soeryo Respationo dan Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad, turut hadir Evi suwandi dan  Ir. Imam Mahmud dari pihak swasta, Hariyono partner dari SETC, H. Kasimun, Khoiron sahid dari pihak notaris, serta Darso dari Satbimas polresta barelang.
Acara dibuka dengan doa bersama lalu disambung dengan pemotongan pita serta penandatangan batu pertama Graha SETC oleh Soeryo Respationo.
Dalam jumpa pers, Soeryo mengatakan pembukaan Graha SETC ini merupakan wujud nyata peran serta atau partisipasi dari elemen masyarakat non pemerintah dalam mengimplementasikan salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan bangsa. "program ini juga merupakan perintah dari konstitusi pemerintah, khusus batam dan kepri baik pemerintah maupun non pemerintah wajib mengapresiasikan penghargaan setinggi-tingginya kepada SETC dan partner yang telah dengan nyata dan penuh tanggungjawab mempercepat proses pencerdasan bangsa melalui program belajar SETC ini ,"ujar Soeryo.
Dia menghimbau agar pemerintah kota maupun propinsi untuk memperhatikan dan ikut membesarkan serta mempermudah pendidirian lembaga seperti ini. "selain mencerdaskan anak bangsa, lembaga ini mencetak kader wirausaha kedepannya, ini merupakan solusi langsung dari banyaknya pengangguran di batam, kader selain cerdas juga  mempunyai jiwa wirausaha, merubah mindset masyarakat yang semula mendapat/mencari kerja selepas pendidikan, mendapat gaji, menjadi PNS dan sebagainya, selepas dari SETC mereka berupaya untuk membuat lapangan kerja, mempekerjakan banyak orang sehingga secara langsung beban pemerintah pun akan berkurang, dan bagi wirausahawan alumni SETC kalau mau membuka usaha tentunya harus mempunyai aspek legal dokumen dari pemerintah setempat, misal pengurusan surat domisili di kecamatan, TDP, SIUP dan semacamnya, nantinya pengurusan itu jangan dipersulit, saya himbau pemerintah bisa mempermudah, dan sertifikat SETC bisa dipergunakan untuk mengurus legal dokumen tersebut,"pinta Soeryo.
Ditempat yang sama Arfian Dikron Septriandi, ST, Presdir SETC mengatakan Sinau di indonesia sejak berdiri sejak tahun 2005. "Di batam baru ada desember 2015, se indonesia kita sudah ada 80 cabang, bekerjasama dengan Indonesian Great Foundation, yang membiayai permodalan awal siswa SETC, minggu pertama jadi siswa, dia sudah jadi pengusaha, jadi disini siswa belajar praktek bagaimana membuka usaha/wiraswasta, tujuan akhirnya adalah mereka siap mengoperasionalkan usahanya, mencetak pengusaha multinasional, produk-produk yang diciptakan bisa go internasional, "tandas Arfian. Dia menambahkan untuk di surabaya sendiri sudah tercetak 500-800 alumnus. " target dibatam mencetak 1 juta pengusaha baru, dengan kelas program enterpreneurship, desain produk, desain grafis, humas, dan sekretaris, untuk menjadi mahasiswa di SETC ini minimal lulusan SMA/SMK, tak menutup juga dari berbagai usia, ijazahnya setara D1 - D3, disini dibina bagaimana cara perijinan pendirian usaha, cara analisa usaha, kemampuan manajemen skill, komunikasi skill, karena pengusaha harus menguasai 1 paket tersebut, didukung permodalan tentunya. Dan saat ini  sudah masuk 50 pendaftar dari berbagai usia, intinya belajar di SETC adalah pintu gerbang menuju go internasional,"ujar Arfian bersemangat.
Dan saat ini SETC sudah mempersiapkan lahan buka usaha di malaysia dan singapura untuk praktek mengelola usaha bagi mahasiswa SETC. "Kita sudah buka lahan usaha bagi mahasiswa SETC untuk praktek mengelola usaha langsung bagi mahasiswa SETC dan usaha itu nantinya akan menjadi milik mereka,"tutupnya.(dian)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post