Sabtu, 21 November 2015

ULANG TAHUN PGRI TAHUN 2015

Jayalah guruku
guru memegang peran penting guna memajukan bangsa dan negara
tetap semangat..

semoga pemerintah semakin mensejahterakan para guru
hidup guru







acara jalan santai sempena memperingati HUT PGRI di SP PLAZA



















































Kebijakan Berbasis Dapodik, Operator Sekolah Berperan Penting

ToT
Khamim (kiri)
Bandung (Dikdasmen): Mulai 2016, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama akan murni menggunakan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk intervensi kebijakan, salah satunya mengenai pembenahan sarana prasarana sekolah. Direktorat tak lagi memerlukan proposal dari sekolah.
“Untuk mengetahui jumlah kebutuhan RKB, kita tinggal buka Dapodik dengan membandingkan rombel dan ruang kelas yang dimiliki,” ujar Khamim, Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMP, saat menyampaikan materi pada Training of TrainersSistem Pendataan Dapodik di Hotel Harris Convention Center Bandung, Jawa Barat, Ahad malam, 15 November 2015.
Atas kebijakan tersebut, Khamim berharap kualitas data Dapodik kian hari semakin baik. Oleh karena itu, peran operator sekolah sangat penting. “Peran Bapak/Ibu sangat kami harapkan untuk memvalidasi data yang dientri teman-teman data di satuan pendidikan,” ujarnya.
Selain sebagai basis data rehabilitasi sarana-prasarana pendidikan, tambah Khamim, Dapodik juga digunakan untuk pemanfaatan program lain, salah satunya penyaluran Bantuan Operasional Sekolah.
Pada 2014, Direktorat Pembinaan SMP mengirimkan surat edaran kepada sekolah agar memperbarui (update) data Dapodik. Jika tidak melakukannya, sekolah tidak akan menerima dana BOS. Maka berduyun-duyun sekolah memperbarui datanya terlebih terkait data guru yang digunakan untuk penyaluran tunjangan sertifikasi.
“Data yang kami usulkan untuk anggaran BOS 2015 relatif lebih bagus dibandingkan setahun lalu,” ungkap Khamim.
Agar semua kebijakan tersebut terus berjalan, Khamim berharap peran operator sekolah terus ditingkatkan. Dengan kualitas data Dapodik yang semakin tinggi, kesuksesan program-program unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga semakin baik.
Training of Trainers Sistem Pendataan Dapodik diselenggarakan di Hotel Harris Convention Center Bandung, Jawa Barat, pada 15-17 November 2015. Peserta acara ini berasal dari Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.* (Billy Antoro)
sumber : http://dikdas.kemdikbud.go.id

Jumat, 20 November 2015

SEJARAH ORGANISASI PGRI


pgri2
I. Pendahuluan

PGRI lahir 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan RI, di Surakarta, 25 November 1945
Tujuan utama pendirian PGRI adalah:
a. Membela dan mempertahankan Republik Indonesia (organisasi perjuangan)
b. Memajukan pendidikan seluruh rakyat berdasar kerakyatan (organisasi Pendirian PGRI sama dengan EI: “education as public service,àprofesi) not commodity”
c. Membela dan memperjuangkan nasib guru khususnya dan nasib buruh pada umumnya (organisasi ketenagakerjaan)
Tiga unsur pendiri (founding fathers) PGRI adalah:
a. Guru yang pro kemerdekaan
b. Pensiunan guru pendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia
c. Pegawai Kementerian PPK yang baru saha didirikan
II. Empat Pereode Peranan PGRI di Bidang Ketenagakerjaan

A. Pereode 1945 – 1962
RH Koesnan, Ketua Umum PB PGRI
Diangkat menjadi Menteri Perburuhan dan Sosial RI dalam kabinet Hatta.
Hasilnya a.l. : keluarnya PGP 1947/1948 tentang Peraturan Gaji INTInya: Ijazah yang setara SMP=SGB, SNA=SGA, SM=B1,àPegawai. Sarjana=B2.
Kalau menjadi guru, ijazah SGB/SGA,B1/B2 pangkatnya setingkat lebih tinggi dari ijazah SMP/SMA/ SM/Sarjana.
SMP = IIIA, SGB/KGB = IIIA/b
SMA = IV/a, SGA/KGA = IV/b
SM = V/a, B1 = V/b
Sarjana = VI/a, B2 = VI/b
Soedjono, Ketua Umum PB PGRI
Menghasilkan konsep PGRI tentang pendidikan nasional.
Untuk mengatasi kekurangan guru:
Kursus Guru Tjepat (KGTJ) dijadikan SGB/KGB
KPKPKB dijadikan SGB berasrama
SGA berasrama
ME Subiadinata, Ketua Umum PB PGRI
Tahun 1968 diangkat menjadi Kepala Kantor urusan Pegawai (KUP), sekarang BKN/BAKN.
PGRI membentuk Rukun Kerja Sama (RKS) Pegawai Negeri untuk perbaikan nasib.
B. Pereode 1962 – 1970
PGRI mendirikan PSPN (Persatuan Serikat Pekerja Pegawai Negeri), a.l PGRI, PERSAJA (Persatuan Djaksa), PERSAHI (Persatuan Hakim Indonesia), SSKDN (Serikat Sekerja Kementerian Dalam Negeri), PBKA (Persatuan Buruh Kereta Api), PPPRI (Persatuan Pegawai Polisi RI), PBPTT (Persatuan Buruh Pos Telepon Telegraf) dsb.
PSPN didirikan untuk menghadapi tekanan/serangan PKI (Partai Komunis) melalui SOBSI/PKI terhadap Serikat Pekerja Non Komunis.
PSPN akhirnya bergabung menjadi KSBM (Kerja Sama Buruh Militer)
KSBM adalah cikal bakal Sekber Golkar (Sekretariat Bersama Golongan Karya) 1964.
Tahun 1966 PGRI menjadi anggota WCOTP (World Confederation of Teaching Profesion) dalam WCOTP
World Congress di Seoul, Korea Selatan (Subiadinata, Slamet I)
Tanggal 5 Oktober 1966 Konvensi ILO/UNESCO di Paris menghasilkan Status of Teachers (Status Guru Dunia). Pemerintah RI dan PGRI (HM Hidajat dan Ir. GB Dharmasetia) hadir dan menandatangani konvensi ILO/Unesco tersebut.
Tahun 1966 PGRI mendirikan KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia) terdiri dari PGRI, IGM (Muhammadiyah), PG Perti, Pergunu, PGII, Pergukri, PGK (Katolik) dan PGM (Marhaenis)
Tokoh-tokoh KAGI: ME Subiadinata, Rusli Yunus, Drs. WDF Rindorindo (Ketua-ketua Periodik), Drs. Estiko Suparjono, T. Simbolon, FX Pasaribu (sekjen/Wakil Sekjen), Harkam Effendi, Nurimansyah Hasibuan, Effendi Sudijawinata, Abdullah Latif dsb.
Tahun 1967 dlm Kongres PGRI XII di Bandung KAGI meleburkan diri ke dalam PGRI (unitaristik, independen, dan non parpol), artinya menanggalkan baju parpol, hanya bicara guru dalam PGRI.
C. Pereode 1970 – 1998
Tahun 1970 PGRI diundang ke Head Quarters IFFTU (International Federation of Free Teachers Union) di Brussel, diwakili oleh Rusli Yunus.
Tahun 1969 PGRI memprakarsai berdirinya MPBI (Majelis Permusyawaratan Buruh Indonesia), ME Subiadinata, M.Hatta, Rusli Yunus.
Tahun 1970 MPBI menjadi FBSI (Federasi Buruh Seluruh Indonesia),
PGRI terpaksa keluar dari FBSI karena Kongres PGRI ke XIII di Bandung melarang PGRI ikut serikat buruh, hanya boleh profesi saja.
Gigi pada lambang PGRI dicopot/dibuang
H. Basyuni Suryamiharja, Ketua Umum PB PGRI, telah berhasil menyelamatkan PGRI untuk tidak dibubarkan, mengikuti keputusan pemerintah dengan meninggalkan serikat pekerja/perburuhan.
Mendirikan Gedung Guru Indonesia (GGI) di Jakarta.
Tahun 1979 menyelenggarakan World WCOTP Congress di Jakarta.
Memprakarsai berdirinya ASEAN Council of Teachers (ACT) tahun 1974.
PGRI memprakarsai Pertemuan Guru-guru Nusantara (PGN) 1983 di Singapura (Prof. Gazali Dunia dan Rusli Yunus).
Tahun 1993 di Stockholm terjadi merger/penyatuan WCOTP dan IFFTU menjadi Educational International (EI).
Berarti organisasi guru se dunia mengikuti pola PGRI (profesi dan ketenagakerjaan),
PGRI (H. Basyuni Suriamiharja) ikut menandatangani penggabungan organisasi tersebut menjadi EI.
Tahun 1990 Menaker Cosmas Batubara atas nama pemerintah meminta PGRI dan KORPRI mendaftarkan diri masing-masing sebagai Serikat Pekerja Guru (PGRI) dan Serikat Pekerja Pegawai Negeri (KORPRI), sehingga pemerintah Indonesia terbebas dari tekanan PBB/ILO bahwa di Indonesia ada demokrasi.
D. Pereode 1998 – SEKARANG
Tahun 1998 Kongres PGRI XVIII di Lembang: Prof.Dr. HM Surya, Ketua Umum PB PGRI, Drs. H. Sulaiman SB Ismaya, Sekretaris Jenderal.
Kongres menghasilkan antara lain:
a. PGRI keluar dari Golkar
b. PGRI menyatakan diri kembali sebagai organisasi perjuangan (cita-cita proklamasi kemerdekaan dan kesetiaan PGRI hanya kepada bangsa dan NKRI), organisasi profesi (meningkatkan kualitas pendidikan) dan organisasi ketenagakerjaan (kembali sebagai Serikat Pekerja Guru/Teachers Union
Tahun 2003 (1 Februari) PGRI bersama-sama 13 SP/SB yang independen non parpol, berwawasan kebangsaan membentuk KSPI (Kongres Serikat Pekerja Indonesia). Anggota Dewan Nasional KSPI, Harfini Suhardi dan Sanuri Almariz. Sekjen Dewan Eksekutif Nasional (DEN) KSPI: Drs. WDF Rindorindo
Tahun 2003 Kongres XIX PGRI di Semarang: Prof. Dr. HM Surya, Ketua Umum dan Koesrin Wardojo, SH, SIP,
Sekretaris Jenderal PB PGRI.
Tahun 2004 Sekretaris Jenderal KSPI: Rusli Yunus
Tahun 2005 audiensi PB PGRI dengan Menakertrans (Fahmi Idris):
1. Mengklarifikasi UU No.21/2000 tentang SP/SB
khususnya Pasal 48:
a. PNS berhak menjadi anggota SP/SB
b. Akan diatur dalam suatu Undang-Undang
2. Pernyataan Menakertrans RI:
a. Pemerintah RI telah meratifikasi Konvensi ILO No. 87 dengan Keppres No. 83 Tahun 1998.
b. PGRI jalan terus sebagai Serikat Pekerja Guru Modern
c. Setiap orang tidak boleh menjadi anggota dua SP dan SB. Karena itu PGRI yang PNS tinggal memilih menjadi anggota PGRI atau anggota KORPRI. (Konvensi ILO No.87, keanggotaan SP/SB harus sukarela dan tidak boleh dipaksa, sesuai dengan HAM, SP/SB harus dibentuk secara demokratis)
3. Menakertrans meminta PGRI dan ILO Indonesia serta Depnakertrans melaksanakan seminar nasional tentang konvensi ILO nomor 87 dan Keppres No. 83 Tahun 1998.
4. Menakertrans memberi kesempatan kepada PGRI tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/ kota mendaftarkan kembali PGRI sebagai SP pada Disnaker provinsi dan Kabupaten/Kota
III. Tinjauan ke Depan
Menyongsong Kongres XX PGRI tahun 2008 yad, sejak 2001 PRI bekerjasama dengan EI Asia Pasifik membentuk PGRI-EI Consortium Project untuk seminar, workshop dan pelatihan pimpinan PGRI dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Tahun 2001 PB PGRI dan Ketua provinsi se Jawa Workshop EI di Anyer.
Tahun 2003 menjadi 11 provinsi
Tahun 2004 menjadi 19 provinsi
Tahun 2005 menjadi 22 provinsi
Penanggung jawab nasional Prof.Dr. HM Surya, Ketua Umum PB PGRI, sedangkan National Coordinator PGRI-EI Consortium Project:
– Tahun 2002 – 203, Drs. WDF Rindorindo
– Tahun 2004 – sekarang, HM Rusli Yunus.
– Tahun 2006 Koordinator Nasional (HM Rusli Yunus) didampingi Koordinator Pelaksana (Ir. Abdul Azis Hoesein, MEngSc)
Consortium (negara donor): Norwegia, Swedia, Amerika Serikat, Jepang dan Australia.
Tahun 2004 aktif membantu Public Service International (PSI, Persatuan Pegawai Negeri se Dunia)
Tahun 2006 kegiatan proyek PGRI-EI Consortium ini meliputi 23 provinsi dari 31 yang direncanakan.
Setelah itu diperlukan langkah2 utk persiapan bahan kongres, a.l. penyesuaian AD/ART PGRI sebagai serikat pekerja guru, dimulai dari hasil konperensi cabang, kabupaten/kota dan provinsi diajukan pada Konpus IV (2007).
Sehingga hasil konpus terakhir menjelang Kongres (Konpus 2007) resmi menjadi bahan kongres sebagai hasil dari anggota melalui cabang, kab/kota, provinsi dan pusat
Ini yang dimaksud dengan prinsip-prinsip serikat pekerja: solidaritas, demokratis, kesatuan, tanggung jawab dan kesetaraan. (Sumber: situs Pengurus Besar PGRI)
Posting oleh weblog https://tunas63.wordpress.com

SISWI SDN 006 MEMBUAT BAPAK DAN IBU GURU MENANGIS

Sagulung kota 20/11/15, Tidak seperti biasanya budi pekerti kali ini sungguh memaksa airmata berlinang terutama bagi bapak dan ibu guru begitu juga para siswa dan siswi SD Negeri 006 Sagulung terkhususnya yang beragama muslim.

Sesuai dengan program yang dilaksanakan setiap hari jumat baik yang beragama Islam maupun yang Kristen melaksankan Budi pekerti. Salah satunya program budi pekerti yang beragama islam adalah menampilkan kegiatan-kiagatan yang bernuansa islami yang tentunya sebelum tampil mendapat bimbingan dari guru agamanya.

Adapun agenda pada jumaat ini adalah Pidato yang pelaksananya atau petugasnya adalah siswa kelas VI C, namun sebelum acara inti dimulai para siswi yang kebetulan wali kelasnya Ibu Yusriani Romaito menampilkan persembahan beberapa buah lagu yang bernuansa islam, namun ketika sampai pada judul lagu IBU suasana seketika  berubah haru dan sempat terhenti beberapa detik karna tak sanggup lagi untuk menyanyi karna terbawa dalam keharuan, begitu juga bapak dan dan ibu guru ikutan menangis. setelah semua bisa dikendalikan sampai selesai spontan mendapat tepukan yang sungguh meriah dari semua yang hadir.

Pada acara inti yaitu pidato yang disampaikan oleh Saheen yang mengangkat tema yaitu sholat juga tak kalah hebohnya dengan lantang mengatakan bahwa sholat adalah tiang agama kalau kita tidak sholat sama artinya kita merobohkan tiang agama kita sendiri.

Diakhir acara yang ditutup dengan doa semua peserta budi pekerti menundukan kepala seraya berdoa.Semoga siswa dan siswi SD Negeri 006 Sagulung semakin giat dan tekun dalam belajar karna sebentar lagi ujian semester satu akan dilaksanakan.



Rabu, 04 November 2015

Kangkung hasil Kreasi siswa-siswi kelas V A SD Negeri 006 Sagulung




Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.
Ada dua jenis penanaman diusahakan: kering dan basah. Dalam keduanyasejumlah besar bahan organik (kompos) dan air diperlukan agar tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Dalam penanaman kering, kangkung ditanam pada jarak 5 inci pada batas dan ditunjang dengan kayu sangga. Kangkung dapat ditanam dari biji benih atau keratan akar. Ia sering ditanam pada semaian sebelum dipindahkan di kebun. Daun kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu ia ditanam.
Seperti yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas V A SD Negeri 006 Sagulung rasa ingin bercocok tanam begitu besar walaupun dengan keterbatasan lahan mereka tetap bersemangat terutama menanam kangkung. Ada 2 jenis media tanam yang di gunakan yang pertama menggunakan media tanah dan kedua menggunakan media air.
Berdasarkan analisis mereka didapati kangkung yang ditanam di media tanah dengan media air  tidak jauh beda cara pertumbuhanya tergantung bagaimana cara merawatnya saja, namun kata zalfa ketua koordinator kebun kangkung kelas V A kangkung yang ditanam dengan menggunakan Media air lebih lembut dan bersih.

Kegiatan menanam kangkung disekolah walaupun dengan keterbatasan lahan sangat berguna bagi anak-anak zaman sekarang apalagi dengan sistim kurikulum 2013 siswa dan siswi dituntut untuk lebih aktif dan kreatif lagi. Kreatifitas yang dilakukan siswa-siswi kelas V A mendapat dukungan bukan hanya dari wali kelasnya tapi dari semua guru-guru dan kepala sekolah SD Negeri 006 Sagulung.Semoga dengan ilmu bercocok tanam ini bisa berguna bagi dirinya sendiri karana didalam terkandung unsur yang dapat ditanamkan yaitu rasa tanggung jawab, rasa mencintai tanaman serta bekerja sama.suarapendidikankotabatam@gmail.com

Ads Inside Post