“Pendidikan bukanlah segala – galanya, namun segala –
galanya berawal dari pendidikan”. (peribahasa)
Pengabdian
adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
dan kesetiaan, cinta, dan kasih sayang atau satu ikatan semua itu dilakukan
dengan ikhlas.
Di
dalam jejaring sistem pendidikan yang begitu kompleks, guru berperan sebagai
sentral. Kualitas guru adalah bagaimana guru mengabdi, bagaimana cara guru
mencintai profesinya. Ketika guru mencintai profesinya, maka pengabdiannya akan
seluruhnya diberikan pada siswa – siswanya, akan dilakukan yang terbaik yang
mampu dilakukan oleh guru tersebut.
Tak
mengenal lelah dan tempat guru mengabdi dengan tulus mencerdaskan anak bangsa.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang benar – benar berjuang untuk
negeri. Kesediaan seorang guru ditempatkan dipelosok adalah pengabdian yang
menuntut pengorbanan.
Tanggung
jawab guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntun murid – murid
melakukan kegiatan – kegiatan belajar untuk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang diinginkan serta mengembangkan kurikulum sekolah. Selain itu
tanggung jawab seorang guru yang dengan membina siswa agar menjadi manusia
berwatak ( berkarakter ). Mengembangkan watak dan kepribadiaan siswa sehingga
mereka memiliki kebiasaan, sikap dan cita – cita, berpikir dan berbuat, berani
dan bertanggung jawab, ramah dan mau bekerjasama, bertindak atas dasar nilai –
nilai moral yang tinggi. Semua jadi tanggung jawab guru.
Kontekstualisasi
dalam perbedaan guru dulu dengan guru sekarang, sangat disadari bukanlah satu
pekerjaan yang gampang, tetapi usaha – usaha itu diperlukan untuk menghindari
ketrjebakan psikis profesionalisme kerja pada pencapaian hasil materi semata.
Sering
dijumpai di lapangan, beberapa guru mengajar hanya sebagai rutinitas
administratif kerja semata. Misal, ketika guru masuk dalam kelas, kemudian
memberikan materi pembelajaran seadanya, tanpa persiapan dan konsep layaknya
silabus, RPP. Bahkan miris, jika seorang guru justru mangkir dari tugasnya
lantaran harus memilih kerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari –
hari.
Memahami
betapa pentingnya peran guru sebagai pilar membangun moral generasi muda
bangsa, maka pribadi unggul pada idealisme guru dalam arti kemurniaan
pengabdian untuk mendidik adalah yang utama.
Guru
berprestasi adalah guru yang memiliki kemampuan dan keberhasilan melaksanakan
tugas dengan kepribadian yang sesuai dengan profesi guru dan memiliki wawasan kependidikan
sehingga , secara nyata mampu meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran
atau bimbingan melebihi yang dicapai oleh guru lain sehingga dapat dijadikan
panutan oleh siswa, rekan sejawat maupun masyarakat sekitar.
Prestasi
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara
individu maupun kelompok. (Djamarah, 1994). Prestasi tidak mungkin dicapai
tanpa adanya pengorbanan, dan tindakan
yang sungguh – sungguh. Dalam kenyataannya prestasi untuk mendapatkan
prestasi tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tetapi harus dengan
pengorbanan dan berbagai rintangan dalam mencapainya. Hanya dengan keuletan,
kegigihan dan optimisme prestasi dapat dicapai.
Menjadi
guru berarti menjadi pemburu dan pecinta ilmu. Guru `dipaksa` untuk terus
berolah pikir. Mengembangkan ilmu yang diperoleh selama di sekolah dan kuliah.
Tidak jarang, guru bahkan mendapatkan ilmu baru yang tidak ada dibangku sekolah
atau kuliah. Belum lagi beragam persoalan menyangkut murid, semakin menambah kematangan
pribadi guru dalam berpikir dan bersikap. Inilah universitas kehidupan yang
sesungguhnya.
Seorang
guru berprestasi adalah harapan dunia pendidikan dan pilar tegaknya kemajuan
bangsa. Guru berprestasi adalah yang mampu mengabdi dengan penuh ketulusan,
yang rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam mentransfer ilmunya
kepada peserta didik. Guru berprestasi adalah yang mampu melihat, mendengar,
dan merasakan setiap kesulitan yang dihadapi anak didiknya. Ia tidak hanya
mampu mengajar tetapi juga mampu mendidik dan memberi kasih sayang kepada anak
didik. Dan guru berprestasi adalah yang mampu menjunjung tinggi profesionalitas
dan kualitas pengajarannya sebagai pendidik.
Keberhasilan
guru berprestasi tidak terletak pada jabatan dan uang, tetapi pada orang yang
mengerjakannya. Karakter dan sikap mental seseorang lebih menentukan
keberhasilan ketimbang jabatan dan uang, karena jabatan dan uang adalah
bersifat kebendaan duniawi yang begitu fana dan rapuh, yang sewaktu – waktu
bisa hilang atau rusak. Guru yang berprestasi memiliki karakter dan sikap
mental yang baik dan kuat terwujud dari sifat, sikap dan perilaku yang
dimasukan dalam kategori positif, yaitu jujur, percaya diri dan dapat
dipercaya, rendah hati, tangguh, ulet, optimis, pantang menyerah, disiplin.
Guru
adalah cermin keteladan bagi anak didiknya, maka pantulan segala bentuk
prestasi, kelebihan, kemampuan, kecerdasan, kebijaksanaan, kasih sayang, dan
segala bentuk pemahaman kepada anak didik dengan penuh ketulusan dan kerendahan
hati. Dalam pengembangan diri, seorang guru tidak bisa hanya sekedar belajar
teori – teori dalam ruangan yang terbatas, melainkan guru harus berpikir
tentang hal – hal yang berkaitan dengan masalah – masalah dalam kehidupan
sehari – hari, yang terpenting adalah bagaimana seorang guru harus berpikir
secara mandiri, kreatif, inovatif dan berkualitas.
Guru
harus mampu melaksanakan dan mengatur waktunya dengan baik. Guru harus mampu
mengatur pekerjaan dengan baik, maka pekerjaan yang perlu ditangani sendiri dan
mana yang perlu ditangani dan didelegasikan kepada orang lain. Guru harus bisa
menghargai apa yang perlu dihargai menurut skala prioritas. Seorang guru
sesibuk apapun harus selalu mengambil keputusan untuk menciptakan suatu rencana
– rencana. Seorang guru harus selalu memulai hari – harinya dengan sesuatu dari
hasil ciptaannya atau kemampuan sendiri. Seorang guru harus mampu melakukan
sesuatu secara efektif, efisien, dan produktif, misalnya dalam hal belajar
mengajar, mengembangkan kecerdasan anak didiknya dan mengembangkan
profesionalitasnya sebagai guru atau hal – hal lainnya.
Banyak
orang yang merasa bangga dengan kekayaannya, bangga dengan keilmuannya, dan
bangga dengan kekuasaannya. Sebagai guru yang mampu mengabdikan diri penuh
ketulusan pada anak didik, dan mampu berhasil menjadi guru yang berprestasi
adalah merupakan kebanggaan penulis. Penulis bangga dengan pengabdian sebagai
sebagai guru, bangga sebagai guru berprestasi. Kebanggaan sebagai guru
berprestasi adalah prestasi yang mulia, prestasi untuk menjadi lebih baik dari
hari ke hari. Bangga atas keberhasilan menjadi guru berprestasi harus dijadikan
sebagai pemicu untuk terus berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar