BATAM (SP) - Ramadhan merupakan bulan suci penuh rahmat dan
berkah bagi umat islam dengan menjalankan puasa selama 1 bulan penuh. Banyak
tradisi di masyarakat indonesia yang majemuk ini menyambut datangnya bulan suci
tersebut.
Salah satunya seperti Balimau Kasai, ritual siraman
masyarakat Kabupaten Kampar propinsi Riau. Acara ini di Batam dilakukan oleh
warga masyarakat Kampar yang tergabung dalam organisasi Ikatan Keluarga
Kabupaten Kampar Kota Batam (IKK Batam), minggu (5/6) berlokasi di Pantai
Payung Nongsa yang dimulai pukul 12.00 siang.
Hadir pada acara tersebut wakil walikota Batam Amsakar
Achmad, ketua lama IKK batam Drs. H. Basri harun SH, MH, staf pemko batam,
dewan kehormatan IKK batam, ketua baru IKK batam Abdul Malik, SE, MSi,
penceramah dari MUI anggota dewan syariah Kepri H. Bachtiar, LC, MA serta
ratusan warga masyarakat Kampar se kota Batam. Sebelum ritual siraman, acara
diisi pula dengan kegiatan lomba masakan makanan tradisional khas kabupaten
Kampar Bajambau yang diikuti 12 peserta menampilkan berbagai menu masakan khas
masyarakat Kampar dengan bentuk tampilan menu yang memukau dan bervariasi dan
dinilai oleh 5 orang juri dari IKK Batam.
Dikonfirmasi suarapendidikan, Rusli M. Noor, panitia
kegiatan Balimau Kasai ini merupakan
agenda kegiatan tahunan masyarakat Kampar baik di daerahnya sendiri di
kabupaten Kampar maupun di tempat rantau di wilayah bagian indonesia yang lain
seperti di batam yang diselenggarakan oleh IKK Batam. " Balimau kasai
sendiri, maknanya membersihkan diri menyambut bulan suci ramadhan dengan ritual
mandi / siraman, kepala adat atau yang dituakan memandikan anggota keluarganya,
kemenakannya dengan air limau (jeruk) yang dicampur dengan rempah dan bunga,
ritual balimau ini adalah tradisi masyarakat kampar setiap tahun, meskipun
berada di tanah rantau, tradisi ini tetap dilaksanakan tiap tahunnya menyambut
ramadhan sebagai makna mensucikan diri sebelum melaksanakan puasa, sekaligus
merupakan ajang silahturahmi masyarakat kampar yang berada di batam,"jelas
Rusli.
Dikatakan Rusli, bahwa Ritual Balimau Kasai ini sudah ada
turun temurun sejak nenek moyang masyarakat Kabupaten Kampar dan tetap harus
dilestarikan kepada generasi muda mendatang meski mereka di tanah rantau.
"Kalau IKK Batam sendiri sudah berdiri sejak tahun 1978 dan setiap tahun
mengagendakan ritual ini. Namun baru tahun ini ada tambahan kegiatan Bajambau,
yaitu lomba masak makanan khas Kampar, supaya masyarakat di Batam ini tahu
inilah 2 tradisi kami ini turun temurun,"imbuh Rusli.
Dalam kesempatan sambutannya, Amsakar mengatakan bahwa
pemerintah sangat mendukung kegiatan ini dan ikut memediasi organisasi IKK
Batam untuk tetap solid melestarikan kebudayaannya di Batam sekaligus
menyampaikan rasa prihatinnya dengan kondisi anak muda sekarang yang sudah
tidak sesuai norma, pemerkosaan, pembunuhan, dan kejadian kriminal lainnya, ia
menghimbau kepada masyarakat agar berkoordinasi selalu dengan pemerintah untuk
menjaga putra putrinya mulai dari peningkatan pendidikan akhlak dalam keluarga dan
mengawal untuk mentransfer nilai-nilai positif pada akhlak anaknya.
Berlanjut ke acara inti yaitu siraman, diawali dengan petata
petiti (pembacaan petuah) yang dilakukan anggota IKK yang dituakan diwakili
oleh Sekum IKK Batam Yubahar Yakub dan 2 dewan kehormatan IKK. Lalu diteruskan
dengan acara siraman. Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba Bajambau
yang dimenangkan oleh Kelompok 7 yang menyajikan menu masakan untuk kenduri
pernikahan.(dian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar