BATAM (SP) - Selain SD, untuk siswa SMP
mengisi kegiatan di bulan ramadhan mereka juga diberikan rangkaian pesantren
kilat di sekolah. Untuk SMP Negeri umumnya berlangsung selama 3 hari dari hari
rabu (8/6) hingga jumat (10/6).
Di SMP Nurul Jadid pun sama, kegiatan
pesantren kilat siswa berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 8-10 juni, pukul
08.00-11.00. Siswa yang mengikuti sebanyak 187 siswa dari kelas 7 dan 8, namun
menginjak hari kedua banyak siswa yang absen.
Materi hari kedua, yaitu pembahasan tentang
sholat jenazah dan tata cara mengkafani jenazah yang disampaikan ustad Tolha kepada
kelompok kelas 8 didepan kantor SMP Nurul jadid, sedangkan ustad jamal di
kelompok kelas 7 yang ditempatkan di masjid Nurul jadid, didampingi oleh
guru-guru yang lain antara lain Ustad maksum, ustad rohimin dan ustad tauhid.
Ustad Jamal menerangkan bahwa sesaat
setelah jenazah meninggal, baju yang melekat di badan jenazah akan mempercepat
pembusukan jenazah. "maka harus dilepas dan jenazah segera dimandikan, untuk
yang sudah mengalami nazak/sakaratul maut agar dibantu untuk melafadzkan
kalimat Allah,"terangnya sembari memperagakannya dengan boneka. Begitu
pula dengan Ustad Tolha, menerangkan dengan detil cara untuk mengkafani jenazah
hingga saat penguburan.
Asmam, ketua koordinator pesantren kilat yang
merupakan guru PAI SMP Nurul jadid mengatakan bahwa sebanyak 16 guru yang
diturunkan untuk membimbing dan mendampingi siswa dalam pembinaan pesantren
kilat. "untuk kelas 7 dan 8 tahun ini difokuskan pada materi fardhu
kifayah, dari hari pertama shalat dhuha, tadarus , fardhu kifayah, dan ada juga
pembahasan tentang thaharah atau bersuci, karena pesantren hanya berlangsung 3
hari, kalau tahun lalu berlangsung seminggu ada pemberian banyak materi yaitu
fiqh, tauhid, akidah, tauhid selain shalat dhuha dan tahfiz. Fardhu kifayah
sendiri menerangkan tentang tata cara pengurusan jenazah yang bersifat wajib
dan bisa diwakilkan, dari sejak nazak, cara memandikan jenazah, mengkafankan,
menshalatkan dan penguburan secara teori, tujuannya agar siswa tahu bagaimana
tata cara menangani jenazah bila suatu saat terjadi kematian di kalangan
keluarga atau kerabatnya, dan materi apa yang siswa dapat hanya sebagai
pembelajaran saja, tidak diminta untuk membuat tulisan,"kata Asmam.
Berbeda dengan pesantren kilat yang digelar
oleh SMP Kartini II, Edi gusman, S.Ag selaku ketua koordinator mengatakan
pesantren di sekolahnya itu berlangsung selama seminggu. "Hari rabu (8/6)
hingga kamis (16/6), hari sabtu minggu libur, dari pukul 08.00-13.00. Pemberian
materi hari kedua ini yaitu tentang kewajiban melaksanakan ibadah sholat
disampaikan oleh ibu hardilla sartika,"jelas Edi.
Dijelaskannya sebab Pesantren SMP kartini
berlangsung agak lama, "13-16 juni jam pelajaran kan masih belum efektif,
biasanya diisi dengan kegiatan class meeting, karena saat ini momen ramadhan
maka dibuat tambahan pesantren kilat, agar siswa mendapat lebih banyak materi
lagi ilmu tentang agama,"imbuhnya.
Pesantren diikuti oleh 108 siswa dari kelas
7 dan 8. "Yang hadir kurang dari itu karena sudah banyak juga yang pulang
kampung, untuk materi pesantren kilat ada 13 pembahasan antara lain shalat
dhuha, rukun iman, rukun islam, akhlak, al quran, hafalan surat pendek, tarikh
islam/sejarah islam (dakwah dan Kepemimpinan rasululah), praktek ibadah (tentang
shalat jenazah, ghaib, jama'dan qasar) secara teori dan praktek, kultum dimana
yang menyampaikan adalah siswa sedangkan yang memberikan materi adalah guru,
tilawah quran, menonton film tentang rasulullah (ar risalah, perjuangan dakwah
rasulullah). siswa dibagi 2 kelompok, 2 kelompok putra, 2 kelompok putri, siswa
diminta untuk merangkum materi hasil pesantren dan masuk penilaian pelajaran
agama. Guru pembimbing ada 11 orang, serta tanya jawab seputar materi diberikan
selesai per sesi pesantren, terakhir nanti penutupan pesantren akan ada kuis
akhir pesantren untuk siswa,"tutupnya.(dian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar