BATAM (SP) - Untuk menyambut hari jadi pramuka yang ke 55, SDS Cahaya Bangsa 1 Bengkong gelar Leadership camp pramuka yang dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 13-14 agustus 2016 di pulau galang jembatan 4. Camp ini di ikuti oleh siswa kelas 5 dan 6 SD dengan total siswa sebanyak 93 peserta yang dibagi dalam 6 regu ( regu domba, semut, kuda, rajawali, singa dan merpati), didampingi oleh 19 guru dan 8 orang dari Tim Impact Community. Leadership camp ini sendiri perdana dilakukan oleh SDS Cahaya Bangsa 1, namun untuk kemping pramuka sudah ke 4 kali dilakukan.
Dikonfirmasi suarapendidikan selasa (16/8), Duma sirait, kepsek SDS Cahaya Bangsa 1 mengatakan Pra Camp digelar hari Rabu (10/8). "Pada Pra camp dijelaskan mengenai pembagian regu, perlengkapan yang harus dibawa, baik perlengkapan pribadi maupun perlengkapan kelompok. Disamping itu para peserta juga di beri motivasi/arahan agar dapat menyelesaikan pelatihan dengan baik,"papar Duma.
Lanjutnya, Hari pertama kemping digelar, sabtu (13/8) peserta dikumpulkan pukul 07.00 di aula Cahaya Bangsa. " kita berangkat pukul 08.00 menuju lokasi. Pukul 10.00, para peserta/regu langsung menyelesaikan 6 simulasi/port yang telah disediakan, yang harus diselesaikan dengan waktu yang sudah di tentukan, dalam setiap port/simulasi, setiap regu harus memilih salah seorang pemimpin. Pukul 19.00-20.30 peserta mendengarkan sesi yang di bawakan oleh Ketua yayasan Komunitas Bersiar yaitu Bapak Ananto, dengan tema “MIMPI”. Setiap peserta menuliskan mimpi/cita-cita/harapan mereka di kertas. Dan acara dilanjutkan dengan upacara penyalaan api unggun merayakan Ulang Tahun Pramuka ke 55 tahun. Hari ke dua, minggu (14/8) Kegiatan anak dimulai dengan rutinitas pagi, anak memasak untuk sarapan pagi, kegiatan pramuka lalu penutup,"ulas Duma.
Dengan pelatihan ini, kata Duma bertujuan untuk melatih Adversity Quotient (AQ), dimana setiap anak dilatih untuk mampu menghadapi dan mengatasi kesulitan yang dihadapi selama kemping dengan sikap pantang menyerah, dan setiap regu harus menyelesaikan 6 tantangan/simulasi dalam waktu yang sudah ditentukan.
"Kita melatih kemandirian, kepemimpinan, tanggungjawab, mampu mengahadapi kesulitan yang dihadapi, baik dalam port ataupun kondisi alam, dapat mengambil keputusan dan problem solving. Melatih Adversity Quotient yaitu kecerdasan mengatasi masalah, Melatih kepercayaan diri anak, anak berani mengemukakan pendapat tanpa takut salah,"pungkasnya. (dian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar