Selasa, 24 Mei 2016

H. Ma'az Ismail, sang bintang ingin mendampingi sang matahari, Gubernur Nurdin Basirun sebagai Cawagub propinsi kepri


BATAM (SP) - Pemilihan Calon Wakil Gubernur (Pilcawagub) propinsi Kepri periode 2016-2021 ini diwarnai oleh calon-calon anggota legislatif yang berdedikasi tinggi dan berkompeten.
Termasuk salah satunya adalah anggota DPRD Propinsi Kepri H. Ma'az Ismail, SIP,MSi, yang juga merupakan ketua Dewan Syura PKB DPRD Propinsi Kepri. Dengan menggandeng parpol yang dinaunginya yaitu PKB, ia mendapat dukungan penuh untuk maju mencalonkan diri sebagai kandidat wakil gubernur propinsi kepri periode 2016-2021.
Ditemui suarapendidikan di hotel Novotel Batam, selasa (24/5), ismail mengatakan pada awalnya secara pribadi ia tidak berminat mengikuti pilcawagub ini. "Namun atas dorongan beberapa rekan dengan alasan gubernur harus didampingi oleh orang yang punya pengalaman, dan saya dianggap masuk kriteria tersebut, padahal saya merasa tak ada apa-apanya," ujarnya. Dan dengan dorongan itu, dia menyampaikan visi dan misinya secara filosofi. "Beliau (Nurdin,red) adalah sang matahari yang secara penuh bersinar menerangi jagat raya ini, dan saya berharap bisa menjadi sang bintang meski sinarnya tak terlalu benderang seperti beliau, namun saya akan mendampingi beliau menjalankan tugas-tugas dalam usaha percepatan pembangunan di propinsi Kepri ini, memaksimalkan jalannya pemerintahan, percepatan layanan kepada masyarakat mendampingi beliau, seperti bintang yang senantiasa mendampingi matahari," ungkapnya.
Selanjutnya anggota DPRD propinsi Kepri kelahiran 2 April1954 ini menceritakan perjalanan karirnya selama di Batam. " tahun 1977, saya adalah seorang guru di SDN 01 belakang padang, saya sudah diangkat menjadi PNS waktu itu. Dan tahun 1986 saya menjadi staf disdik kota batam. Selanjutnya ada kegiatan tournament tenis lapangan veteran indonesia ditahun 1986 tersebut, dan saya ditunjuk sebagai Ketua badan veteran tenis indonesia propinsi kepri namun baru dikukuhkan kemarin 14 mei 2016. Tahun 2001 saya menjadi kabag keuangan pemko batam, 2002 saya menjabat sebagai kepala dinas pendidikan kota batam sampai 2007, dan 2008 saya diangkat menjadi kepala badan kepegawaian kota batam, politik belum bermain betul saat itu sehingga kepegawaian diatur oleh birokrasi, belum ada intervensi politik, sementara kerjasama dengan negara tetangga sudah sejak 1972. Lalu awal 2008 saya menjadi asisten administrasi umum pemko batam dan ditahun 2010 merangkap kepala dinas perhubungan kota batam selama 7 bulan, awal mei 2012 saya pensiun,dan tahun 2013 saya ditunjuk sebagai ketua dewan syura PKB propinsi kepri, lalu ikut pencalonan DPR legislatif 2014 saya masuk menjadi anggota dewan DPRD propinsi kepri sampai sekarang,"kisahnya.Ditanya tantangan paling besar sepanjang karirnya, Ismail mengatakan saat menjabat sebagai kepala dinas pendidikan kota Batam. "Pencapaian mutu pendidikan,peningkatan  kualitasnya, mengurusi guru dan murid, waktu itu  sertifikasi sudah ada wacana waktu itu, baru terealisasi 2008, jadi bagaimana guru bisa mendapatkan sertifikasi, peningkatan kesejahteraan guru, kualifikasi, pelatihan kompetensi guru, dan juga merealisasikan beasiswa bagi siswa tak mampu namun berprestasi, tahun 2009 saya diamanahi sebagai Ketua badan amil zakat batam dan juga ketua badan wakaf kota batam, diantara itupun saya juga menjabat sebagai ketua kekerabatan keluarga besar melayu kota batam 2 periode, dari 2002-2010, dimana visi dan misinya adalah bagaimana membuat budaya melayu sebagai payung negeri, mengangkat menggali melestarikan budaya melayu di batam, mempererat silahturahmi secara internal dan eksternal, mengangkat harkat dan martabat masyarakat melayu, dan di tahun 2012-2016 saya diangkat menjadi ketua dewan pakar lembaga adat melayu kota batam, dimana untuk memberi masukan kepada pengurus lembaga adat, budaya dan sejarah melayu, "kata ismail panjang lebar.

Terakhir, sebelum mengikuti pertemuan dengan koalisi Hanura di Hotel Novotel tersebut, Ismail menyampaikan bila kedepannya ada tantangan, ia akan mengajak pendekatan secara persuasif kekeluargaan. "Selain Koalisi dengan PKB, saya juga memohon restu kepada Gerindra,Nasdem, PPP propinsi kepri, dan sekarang ini dengan Hanura, sehingga harapan saya dalam substansi pemerintah, kedepannya selalu harus menggunakan manajemen strategis dan perencanaan strategis, apapun yangg dilakukan harus sesuai prosedur, dan seluruh parpol bisa mensuport demi jalannya pemerintahan propinsi Kepri yang menyejahterakan masyarakat,"tutupnya.(cw54/dian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post