Selasa, 10 Mei 2016

Pelaksanaan UN SMP berbasis komputer hari kedua SMPS Matreiyawira

Foto : pelaksanaan unbk di smps matreiyawira sesi kedua

BATAM (SP) - Pelaksanaan UN SMP menginjak hari kedua dari yang dijadwalkan sejak senin (9/5) hingga kamis (12/5). Hadir untuk memantau jalannya UNBK di SMPS Matreiyawira, 3 petugas dari inspektorat kementerian nasional yaitu Achmadi Zanuar SH (ketua), Drs. Djoko Handoyo, Ismail Nugroho, SE. Sesuai arahan Disdik, di Batam hanya 2 SMP umum yang melaksanakan UN berbasis komputer (UNBK) yaitu SMPN 6 Batam dan SMPS Matreiyawira.
Hal ini dijelaskan oleh kepala sekolah SMPS Matreiyawira, Binyu mettalina chu kepada suarapendidikan selasa (10/5) di sela pelaksanaan UN hari kedua. "Untuk 4 sekolah lain yaitu Independent, Global Indo Asia, mondial, dan kallista adalah satuan pendidikan kerjasama, kurikulum mereka berbeda,  memakai kurikulum negara tetangga sehingga mereka wajib melangsungkan UN berbasis komputer karena siswanya orang indonesia. Sedangkan sekolah umum di batam hanya matreiyawira dan SMPN 6 yang mendapat arahan untuk melaksanakan UNBK,"terang Binyu.

Dikatakannya, selama 2 hari ini pelaksanaan UN pada hari pertama ada kendala. " UNBK memang ada efeknya dibandingkan dengan UN berbasis kertas, antara lain listrik tak boleh padam sehingga kita sedia genset untuk mengantisipasinya, dan jaringan harus stabil tidak boleh lelet, kita memakai 2 jaringan, optik dan telkomsel, bila terjadi kepadaman listrik/putus jaringan akibatnya siswa mengalami keterlambatan dalam pengerjaan soal walaupun itu tidak mengurangi durasi pengerjaan soal. Ada kejadian, pada saat waktu habis, jam komputer otomatis padam sendiri, sedangkan siswa tidak menekan tombol selesai sehingga soal tidak bisa diupload, kita hubungi pihak jakarta, akhirnya soal bisa diupload lewat jaringan pusat. Meskipun begitu UN berbasis komputer lebih banyak keuntungannya, selain hemat kertas, ramah lingkungan, pengawas tak perlu terlalu banyak dan tidak memakan jumlah kelas yang terpakai, siswa kita sebanyak 156 orang, terbagi dalam 2 sesi waktu, sesi pertama pukul 07.30 - 09.30 dan sesi kedua pukul 10.30-12.30, kita menggunakan 3 lab, diisi ruang pertama 25 siswa, ruang kedua 26 siswa , ruang ketiga 27 siswa, kita memakai lab sma/smk kita, 1 lab cadangan, pengawas 2 orang dari sekolah lain, proktor 1 dari intern sekolah, total pengawas 12 orang,  sedangkan tahun lalu kami melaksanakan UN berbasis kertas bisa membutuhkan kurang lebih 20 pengawas, kelas diisi 20 siswa, lokal bisa memakai 7-8 kelas, dan hingga hari kedua ini siswa tidak ada absen, kesan mereka lebih senang dengan pelaksanaan unbk, lebih efisien, kartu id diberi kembali ke panitia ujian seusai ujian menghindari resiko hilang, dan bila esok harinya hingga pelaksanaan UN usai, siswa ada yang tidak masuk maka ada jadwal UN susulan di minggu depannya senin (16/5) dan selasa (17/5),"tutupnya.(dian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post