Jumat, 17 Juni 2016

Jawara kedua guru berprestasi SMA tingkat kota Batam 2016, Darmawan, SMA Maitreyawira, ciptakan aplikasi 3D Sweethome


BATAM (SP) - Upaya ingin menghilangkan kejenuhan siswanya, ia ciptakan karya ilmiah program implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran seni rupa dan desain terhadap peningkatan kreatifitas dan alternatif belajar siswa pada seleksi ajang guru berprestasi tingkat kota batam 2016, dan karya ilmiahnya membawanya meraih juara 2 dan mendapat penghargaan sabtu (11/6) lalu dari disdik kota batam yang langsung disampaikan oleh kabid disdik Rustam Effendi di gedung gurindam sekupang.
Darmawan, SPd, guru seni budaya yang mengabdi di SMA Maitreyawira sejak 2009 kelahiran bandung 4 agustus 1981 tersebut dengan penggunaan software 3D Sweet home dalam penugasan perancangan interior ruangan pada materi menggambar teknik kelas XII Semester Gasal yang ia terapkan pada pembelajaran siswanya pada bulan juli-desember 2105 lalu menumbuhkan minat bakat siswa terhadap seni rupa sekaligus upaya menghilangkan kejenuhan mereka akan PBM.
"Siswa merancang desain ruangan, kamar, rumah, dengan software 3D sweet home, aplikasi yg mudah dipelajari, seolah-olah mereka belajar sambil mengeluarkan kreatifitas masing-masing, boleh mengeluarkan idenya tergantung dari yang saya tugaskan, mereka susun furniture yang ada di menu dan membuat rancangan, menyusun interior eksterior rumah, mengenalkan teknologi sekaligus mengurangi kejenuhan, membangkitkan bakat seni dari masing-masing siswa, saya berikan saat semester gasal karena semester genap pastinya siswa akan fokus pada try out, pemantapan ujian, sehingga waktunya kurang optimal, sedangkan saya terapkan program ini durasi pembelajaran dalam 1 tugas dibutuhkan 3-4 kali pertemuan selama 3 bulan ,"terang Darmawan pada suarapendidikan jumat (17/6).
finishnya, lanjut Darmawan, bisa dirupakan menjadi video.  "siswa diajak menjelajah rancangannya sendiri, 90% pembelajaran ini adalah praktek, karena pertama saya lakukan pengenalan software dan rancang-rancangnya, fungsi menu dan sebagainya, lalu mereka mulai merancang, dan ini saya berikan hanya saat di sekolah, tidak saya minta siswa melakukannya dirumah karena program software hanya ada di lab komputer sekolah,"imbuhnya.
Siswa merancang, mengatur layout, dan nanti kata Darmawan lagi, akan dimasukkan penilaian praktek tugas harian. "penilaian masuk project dan portofolio, berupa softcopy, dan mereka juga harus presentasikan rancangannya, rancangan itupun bisa berbeda-beda antara siswa satu dengan yang lain tergantung kreatifitas mereka, dan siswa bahkan sangat menunggu pembelajaran ini,  bahkan termotivasi untuk membuat suatu karya,"ujarnya.
Diharapkannya agar programnya ini bisa diterapkan di sekolah lainnya agar mengurangi kejenuhan pada siswa sekaligus tetap membangkitkan minat belajar mereka khususnya pada bidang seni rupa lebih terarah. "Teknologi kita manfaatkan pada koridor yang tepat, sehingga menciptakan pemikiran-pemikiran yang berkualitas,"tutupnya.(dian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post