Jumat, 10 Juni 2016

Pesantren kilat SMP Nurul jadid dan SMP Kartini II


BATAM (SP) - Selain SD, untuk siswa SMP mengisi kegiatan di bulan ramadhan mereka juga diberikan rangkaian pesantren kilat di sekolah. Untuk SMP Negeri umumnya berlangsung selama 3 hari dari hari rabu (8/6) hingga jumat (10/6).
Di SMP Nurul Jadid pun sama, kegiatan pesantren kilat siswa berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 8-10 juni, pukul 08.00-11.00. Siswa yang mengikuti sebanyak 187 siswa dari kelas 7 dan 8, namun menginjak hari kedua banyak siswa yang absen.
Materi hari kedua, yaitu pembahasan tentang sholat jenazah dan tata cara mengkafani jenazah yang disampaikan ustad Tolha kepada kelompok kelas 8 didepan kantor SMP Nurul jadid, sedangkan ustad jamal di kelompok kelas 7 yang ditempatkan di masjid Nurul jadid, didampingi oleh guru-guru yang lain antara lain Ustad maksum, ustad rohimin dan ustad tauhid.
Ustad Jamal menerangkan bahwa sesaat setelah jenazah meninggal, baju yang melekat di badan jenazah akan mempercepat pembusukan jenazah. "maka harus dilepas dan jenazah segera dimandikan, untuk yang sudah mengalami nazak/sakaratul maut agar dibantu untuk melafadzkan kalimat Allah,"terangnya sembari memperagakannya dengan boneka. Begitu pula dengan Ustad Tolha, menerangkan dengan detil cara untuk mengkafani jenazah hingga saat penguburan.
Asmam, ketua koordinator pesantren kilat yang merupakan guru PAI SMP Nurul jadid mengatakan bahwa sebanyak 16 guru yang diturunkan untuk membimbing dan mendampingi siswa dalam pembinaan pesantren kilat. "untuk kelas 7 dan 8 tahun ini difokuskan pada materi fardhu kifayah, dari hari pertama shalat dhuha, tadarus , fardhu kifayah, dan ada juga pembahasan tentang thaharah atau bersuci, karena pesantren hanya berlangsung 3 hari, kalau tahun lalu berlangsung seminggu ada pemberian banyak materi yaitu fiqh, tauhid, akidah, tauhid selain shalat dhuha dan tahfiz. Fardhu kifayah sendiri menerangkan tentang tata cara pengurusan jenazah yang bersifat wajib dan bisa diwakilkan, dari sejak nazak, cara memandikan jenazah, mengkafankan, menshalatkan dan penguburan secara teori, tujuannya agar siswa tahu bagaimana tata cara menangani jenazah bila suatu saat terjadi kematian di kalangan keluarga atau kerabatnya, dan materi apa yang siswa dapat hanya sebagai pembelajaran saja, tidak diminta untuk membuat tulisan,"kata Asmam.
Berbeda dengan pesantren kilat yang digelar oleh SMP Kartini II, Edi gusman, S.Ag selaku ketua koordinator mengatakan pesantren di sekolahnya itu berlangsung selama seminggu. "Hari rabu (8/6) hingga kamis (16/6), hari sabtu minggu libur, dari pukul 08.00-13.00. Pemberian materi hari kedua ini yaitu tentang kewajiban melaksanakan ibadah sholat disampaikan oleh ibu hardilla sartika,"jelas Edi.
Dijelaskannya sebab Pesantren SMP kartini berlangsung agak lama, "13-16 juni jam pelajaran kan masih belum efektif, biasanya diisi dengan kegiatan class meeting, karena saat ini momen ramadhan maka dibuat tambahan pesantren kilat, agar siswa mendapat lebih banyak materi lagi ilmu tentang agama,"imbuhnya.
Pesantren diikuti oleh 108 siswa dari kelas 7 dan 8. "Yang hadir kurang dari itu karena sudah banyak juga yang pulang kampung, untuk materi pesantren kilat ada 13 pembahasan antara lain shalat dhuha, rukun iman, rukun islam, akhlak, al quran, hafalan surat pendek, tarikh islam/sejarah islam (dakwah dan Kepemimpinan rasululah), praktek ibadah (tentang shalat jenazah, ghaib, jama'dan qasar) secara teori dan praktek, kultum dimana yang menyampaikan adalah siswa sedangkan yang memberikan materi adalah guru, tilawah quran, menonton film tentang rasulullah (ar risalah, perjuangan dakwah rasulullah). siswa dibagi 2 kelompok, 2 kelompok putra, 2 kelompok putri, siswa diminta untuk merangkum materi hasil pesantren dan masuk penilaian pelajaran agama. Guru pembimbing ada 11 orang, serta tanya jawab seputar materi diberikan selesai per sesi pesantren, terakhir nanti penutupan pesantren akan ada kuis akhir pesantren untuk siswa,"tutupnya.(dian)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post