Rabu, 31 Agustus 2016

Revolusi mental kepsek dan wakil kepsek SD dan SMP sekota batam 2016



BATAM (SP) - Kembali Dinas Pendidikan Kota Batam menggelar pembinaan berlangsung di lantai 3 diamond room Vista Hotel, rabu (31/8) pukul 07.30, bertajuk Revolusi Mental Kepsek dan Wakil kepsek tingkat SD dan SMP sekota batam 2016. Acara tersebut dihadiri oleh 200 peserta dengan memanggil narasumber dari Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. DR. Suyatno, MPd.

Dalam kegiatan pembinaan tersebut, dengan berapi-api, Suyatno memotivasi seluruh peserta yang hadir untuk merubah mental diri para kepsek dan wakil kepsek menuju kemajuan dan kualitas pendidikan khususnya di Batam. Dengan memberikan 8 prinsip gerakan revolusi mental antara lain Gerakan nasional, Kesungguhan dan keberlanjutan, Lintas sektoral (gunakan komite), Partisipatif, adanya Program pemicu (program baru yang membuat orang lain tertarik), Ramah pengguna, populer dan gaya hidup, Menyentuh kehidupan sosial dan moralitas publik, dan Dapat diukur. "Juga melaksanakan Misi gerakan nasional revolusi mental, antara lain memperkuat nilai, menegakkan aturan-aturan, mempraktikkan nilai, melembagakan nilai, memperluas keterlibatan. Pendidikan itu pembiasaan, intervensi, keteladanan, berkarya, kebanggaan. Pendidikan menerapkan dimensi A, asih (rasa kasih sayang), asuh (mengasuh), asah (mengasah kepandaian anak). Guru kedepannya tidak lagi mengajar, namun merupakan pendidik dan fasilitator, jadi guru tidak lagi secara langsung memberikan ulasan dalam pembelajaran, tapi siswa belajar dari Google, dan guru sifatnya mengarahkan siswa untuk mencari sumber-sumber pembelajaran di internet tersebut,"ulas Suyatno.
Dan tugas kepsek, lanjut Suyatno, harus akui guru dan siswa sebagai manusia yang potensial. "kepsek harus berada dijalur hakikat pendidikan dan pengajaran, lakukan dari yang kecil tetapi bermanfaat, daripada hal besar namun memalukan, akui bahwa dunia berubah dan berkembang begitu pula pikiran dapat berubah dan berkembang,"ujarnya.

Dijeda acara, kepada pers Suyatno mengatakan kegiatan ini dimaksudkan agar kepsek melakukan perubahan besar-besaran dari sisi hakikat mental bertugas. " dia memimpin harus sesuai dengan aturan kepemimpinan, tanggungjawabnya, mereka harus punya program revolusi mental, gerakan yang melibatkan banyak orang, ada pemicunya, berkelanjutan, kegiatan itu dapat diukur, banyak kepsek sekarang hanya sekedar jalan, kurangnya rasa percaya diri, indonesia ini memiliki banyak potensi, sekarang bagaimana menggali semua potensi yang ada itu yang harus menjadi pemikiran dan tindak lanjut. Membangun mental dalam hal ini nantinya diteruskan kepada guru, siswa dan orang tua, melaksanakan 3 strategi, integritas, etos kerja, dan gotong royong. Bagi sekolah yang masih berada di pelosok yang belum tahu teknologi pendidikannya harus dikembalikan ke dasarnya/dengan alam, menjadikan alam sebagai media pembelajaran. Kedepannya akan dibentuk modul pegangan untuk kepsek dan sekolah tentang revolusi mental. Revolusi tidak akan berpengaruh pada kurikulum pendidikan, revolusi tidak hanya dalam dunia pendidikan saja namun pada semua aspek, dan motivasi revolusi ini harus diberikan berulang-ulang agar tetap berkelanjutan semangatnya,"ungkap suyatno.(dian)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post