BATAM (HK) - Mengingat pentingnya motivasi dalam
pengembangan kompetensi kepribadian kepala SD dan SMP dalam rangka perbaikan
dan pengembangan kompetensi dan mutu guru, dinas pendidikan kota Batam
menggelar Bimtek motivator kompetensi kepribadian kepala SD dan SMP sekota
Batam 2016, yang dilaksanakan di aula Crown Vista Hotel lantai 3, senin (23/5)
pukul 09.00.
Acara tersebut dibuka oleh walikota Batam H. Muhammad Rudi
SE,MM, dan dihadiri oleh kabid disdik kota Batam Rustam Effendi, kasi kurikulum
Drs. Hernowo, sekretariat disdik kota batam Yahya, kepala BKD, inspektorat
kementerian pendidikan, serta nara sumber Prof. DR. siswandari M.stat, guru
besar UNS solo kepala LPPKS indonesia,serta dihadiri oleh 436 kepala sekolah dari tingkat SD dan SMP
sekota batam baik negeri maupun swasta.
Dikonfirmasi oleh suarapendidikan, Yahya mengatakan tujuan umum
Bimtek Motivator ini untuk memotivasi kepala SD dan SMP agar lebih giat lagi
dalam pengembangan kompetensi seeta mutu pendidikan di tiap-tiap sekolah yang
dipimpinnya. "Kegiatan ini dilaksanakan 1 hari saja dan untuk anggarannya
dibebankan kepada APBD Kota Batam melalui SKPD Disdik Kota Batam. Dan
diharapkan usai kegiatan ini peserta dapat memotivasi kompetensi mereka dalam
memipin sekolahnya, meliputi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi dan sosial," ungkap Yahya.
Kabis disdik kota batam Rustam Effendi menambahi bahwa dari
kegiatan ini para kepsek bertambah wawasannya dalam usaha pengembangan mutu
pendidikan di sekolahnya. " Untuk menambah wawasan kepsek motivasi bagi
kepsek dalam memimpin di sekolah,"ujarnya singkat.
Kegiatan tersebut dibagi 2 sesi, yaitu pagi hingga pukul
12.00 siang dan sore hingga pukul 17.00. Dalam pelatihannya, siswandari
membukanya dengan memberikan masukan
cara didikan jaman dulu dengan sekarang, membandingkan iklan lowongan kerja di
jaman hindia belanda sebelum merdeka dan setelah merdeka (iklan malaysia) yang
dua-duanya merekrut warga indonesia sebagai budak/babu."saat ini sedang
krisisnya sistem pendidikan, mencubit murid, sama orang tuanya si guru
dipolisikan, padahal dulu kalau kita ramai di kelas tak memperhatikan guru
menerangkan, penghapus papan tulis sudah melayang,namun orang tua justru
berterima kasih dengan begitu tercetak siswa yang disiplin dan punya karakter,
berbeda dengan sekarang,"kata siswandari. Dikatakannya seorang siswa yang
tidak cakap/pandai adalah cerminan dari gurunya yang low performing, begitupun
sebaliknya, " jadi untuk mendapatkan siswa yang cakap dan pandai
diwajibkan guru yang mengajar yang cakap, pandai dan cerdas/high
performing",tegasnya.
"2 faktor penentu keberhasilan antara lain Siswa dan
guru, siswa yang pandai dipengaruhi gurunya itu sendiri, sertifikasi belum
tentu menampakkan kualitas dari pendidikan, kualitas tersebut datang dari diri
pribadi, Mari berprinsip saya bekerja untuk tuhan, nanti pada kehidupan
berikutnya harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita, sehingga apa
yang kita kerjakan tumbuh dari hati, tekun, ikhlas dan sabar. Bekerja dari hati
dan ikhlas, maka hasil bisa lebih maksimal dan berkualitas, kekayaan tidak
hanya karena memadainya fasilitas, tapi dari juga pengembangan kreatifitas.
Kita tidak seharusnya kalah dengan teknologi karena bahkan kita yang
menciptakan teknologi itu sendiri. Harapan mencetak generasi emas, harus guru
lebih dulu menjadi "emas", jangan kita terbuai dengan zona nyaman,
hingga segala kelengkapan fasilitas menjadikan diri menjadi pemalas, bila ingin
maju harus melepaskan diri dari zona nyaman," urainya.
Intinya siswandari menandaskan peningkatan SDM berawal dari
kepsek/guru untuk meningkatnya SDM siswa (lingkup sekolah/pendidikan).
"Sekolah adalah satu-satunya center of excellence, perbaikan kreatifitas,
perbaikan sdm diawali dari perbaikan sekolah/sistem pendidikannya dan yakin
akan kemampuan diri sendiri untuk merubah,"ucapnya menutup sesi pertama
diklat tersebut.(dian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar