BATAM (SP) - Pemilihan Calon Wakil Gubernur (Pilcawagub)
propinsi Kepri periode 2016-2021 ini diwarnai oleh calon-calon anggota
legislatif yang berdedikasi tinggi dan berkompeten.
Termasuk salah satunya adalah anggota DPRD Propinsi Kepri H.
Ma'az Ismail, SIP,MSi, yang juga merupakan ketua Dewan Syura PKB DPRD Propinsi
Kepri. Dengan menggandeng parpol yang dinaunginya yaitu PKB, ia mendapat
dukungan penuh untuk maju mencalonkan diri sebagai kandidat wakil gubernur
propinsi kepri periode 2016-2021.
Ditemui suarapendidikan di hotel Novotel Batam, selasa (24/5),
ismail mengatakan pada awalnya secara pribadi ia tidak berminat mengikuti
pilcawagub ini. "Namun atas dorongan beberapa rekan dengan alasan gubernur
harus didampingi oleh orang yang punya pengalaman, dan saya dianggap masuk
kriteria tersebut, padahal saya merasa tak ada apa-apanya," ujarnya. Dan
dengan dorongan itu, dia menyampaikan visi dan misinya secara filosofi.
"Beliau (Nurdin,red) adalah sang matahari yang secara penuh bersinar
menerangi jagat raya ini, dan saya berharap bisa menjadi sang bintang meski
sinarnya tak terlalu benderang seperti beliau, namun saya akan mendampingi
beliau menjalankan tugas-tugas dalam usaha percepatan pembangunan di propinsi
Kepri ini, memaksimalkan jalannya pemerintahan, percepatan layanan kepada
masyarakat mendampingi beliau, seperti bintang yang senantiasa mendampingi
matahari," ungkapnya.
Selanjutnya anggota DPRD propinsi Kepri kelahiran 2
April1954 ini menceritakan perjalanan karirnya selama di Batam. " tahun
1977, saya adalah seorang guru di SDN 01 belakang padang, saya sudah diangkat
menjadi PNS waktu itu. Dan tahun 1986 saya menjadi staf disdik kota batam.
Selanjutnya ada kegiatan tournament tenis lapangan veteran indonesia ditahun
1986 tersebut, dan saya ditunjuk sebagai Ketua badan veteran tenis indonesia
propinsi kepri namun baru dikukuhkan kemarin 14 mei 2016. Tahun 2001 saya
menjadi kabag keuangan pemko batam, 2002 saya menjabat sebagai kepala dinas
pendidikan kota batam sampai 2007, dan 2008 saya diangkat menjadi kepala badan
kepegawaian kota batam, politik belum bermain betul saat itu sehingga kepegawaian
diatur oleh birokrasi, belum ada intervensi politik, sementara kerjasama dengan
negara tetangga sudah sejak 1972. Lalu awal 2008 saya menjadi asisten
administrasi umum pemko batam dan ditahun 2010 merangkap kepala dinas
perhubungan kota batam selama 7 bulan, awal mei 2012 saya pensiun,dan tahun
2013 saya ditunjuk sebagai ketua dewan syura PKB propinsi kepri, lalu ikut
pencalonan DPR legislatif 2014 saya masuk menjadi anggota dewan DPRD propinsi
kepri sampai sekarang,"kisahnya.Ditanya tantangan paling besar sepanjang
karirnya, Ismail mengatakan saat menjabat sebagai kepala dinas pendidikan kota
Batam. "Pencapaian mutu pendidikan,peningkatan kualitasnya, mengurusi guru dan murid, waktu
itu sertifikasi sudah ada wacana waktu
itu, baru terealisasi 2008, jadi bagaimana guru bisa mendapatkan sertifikasi,
peningkatan kesejahteraan guru, kualifikasi, pelatihan kompetensi guru, dan
juga merealisasikan beasiswa bagi siswa tak mampu namun berprestasi, tahun 2009
saya diamanahi sebagai Ketua badan amil zakat batam dan juga ketua badan wakaf
kota batam, diantara itupun saya juga menjabat sebagai ketua kekerabatan
keluarga besar melayu kota batam 2 periode, dari 2002-2010, dimana visi dan
misinya adalah bagaimana membuat budaya melayu sebagai payung negeri, mengangkat
menggali melestarikan budaya melayu di batam, mempererat silahturahmi secara
internal dan eksternal, mengangkat harkat dan martabat masyarakat melayu, dan
di tahun 2012-2016 saya diangkat menjadi ketua dewan pakar lembaga adat melayu
kota batam, dimana untuk memberi masukan kepada pengurus lembaga adat, budaya
dan sejarah melayu, "kata ismail panjang lebar.
Terakhir, sebelum mengikuti pertemuan dengan koalisi Hanura
di Hotel Novotel tersebut, Ismail menyampaikan bila kedepannya ada tantangan,
ia akan mengajak pendekatan secara persuasif kekeluargaan. "Selain Koalisi
dengan PKB, saya juga memohon restu kepada Gerindra,Nasdem, PPP propinsi kepri,
dan sekarang ini dengan Hanura, sehingga harapan saya dalam substansi
pemerintah, kedepannya selalu harus menggunakan manajemen strategis dan
perencanaan strategis, apapun yangg dilakukan harus sesuai prosedur, dan
seluruh parpol bisa mensuport demi jalannya pemerintahan propinsi Kepri yang
menyejahterakan masyarakat,"tutupnya.(cw54/dian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar