BATAM (SP) - Lembaga bimbingan belajar Sinau yang sudah
berada dikota Batam sejak desember 2015 lalu, hari senin (30/5) pukul 13.00
secara resmi membuka Graha Sinau Education Training Centre (SETC) sekaligus
syukuran bersama anak yatim, bertempat di jalan Letjen Suprapto Aviari, Griya
Pratama blok FF -16 Batuaji Batam.
Peletakan batu pertama Graha SETC dilakukan oleh tokoh
masyarakat Soeryo Respationo dan Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad, turut
hadir Evi suwandi dan Ir. Imam Mahmud
dari pihak swasta, Hariyono partner dari SETC, H. Kasimun, Khoiron sahid dari
pihak notaris, serta Darso dari Satbimas polresta barelang.
Acara dibuka dengan doa bersama lalu disambung dengan
pemotongan pita serta penandatangan batu pertama Graha SETC oleh Soeryo
Respationo.
Dalam jumpa pers, Soeryo mengatakan pembukaan Graha SETC ini
merupakan wujud nyata peran serta atau partisipasi dari elemen masyarakat non pemerintah
dalam mengimplementasikan salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan bangsa.
"program ini juga merupakan perintah dari konstitusi pemerintah, khusus
batam dan kepri baik pemerintah maupun non pemerintah wajib mengapresiasikan
penghargaan setinggi-tingginya kepada SETC dan partner yang telah dengan nyata
dan penuh tanggungjawab mempercepat proses pencerdasan bangsa melalui program
belajar SETC ini ,"ujar Soeryo.
Dia menghimbau agar pemerintah kota maupun propinsi untuk
memperhatikan dan ikut membesarkan serta mempermudah pendidirian lembaga
seperti ini. "selain mencerdaskan anak bangsa, lembaga ini mencetak kader
wirausaha kedepannya, ini merupakan solusi langsung dari banyaknya pengangguran
di batam, kader selain cerdas juga
mempunyai jiwa wirausaha, merubah mindset masyarakat yang semula
mendapat/mencari kerja selepas pendidikan, mendapat gaji, menjadi PNS dan
sebagainya, selepas dari SETC mereka berupaya untuk membuat lapangan kerja,
mempekerjakan banyak orang sehingga secara langsung beban pemerintah pun akan
berkurang, dan bagi wirausahawan alumni SETC kalau mau membuka usaha tentunya
harus mempunyai aspek legal dokumen dari pemerintah setempat, misal pengurusan
surat domisili di kecamatan, TDP, SIUP dan semacamnya, nantinya pengurusan itu
jangan dipersulit, saya himbau pemerintah bisa mempermudah, dan sertifikat SETC
bisa dipergunakan untuk mengurus legal dokumen tersebut,"pinta Soeryo.
Ditempat yang sama Arfian Dikron Septriandi, ST, Presdir
SETC mengatakan Sinau di indonesia sejak berdiri sejak tahun 2005. "Di
batam baru ada desember 2015, se indonesia kita sudah ada 80 cabang,
bekerjasama dengan Indonesian Great Foundation, yang membiayai permodalan awal
siswa SETC, minggu pertama jadi siswa, dia sudah jadi pengusaha, jadi disini
siswa belajar praktek bagaimana membuka usaha/wiraswasta, tujuan akhirnya
adalah mereka siap mengoperasionalkan usahanya, mencetak pengusaha
multinasional, produk-produk yang diciptakan bisa go internasional,
"tandas Arfian. Dia menambahkan untuk di surabaya sendiri sudah tercetak
500-800 alumnus. " target dibatam mencetak 1 juta pengusaha baru, dengan
kelas program enterpreneurship, desain produk, desain grafis, humas, dan
sekretaris, untuk menjadi mahasiswa di SETC ini minimal lulusan SMA/SMK, tak
menutup juga dari berbagai usia, ijazahnya setara D1 - D3, disini dibina
bagaimana cara perijinan pendirian usaha, cara analisa usaha, kemampuan
manajemen skill, komunikasi skill, karena pengusaha harus menguasai 1 paket
tersebut, didukung permodalan tentunya. Dan saat ini sudah masuk 50 pendaftar dari berbagai usia,
intinya belajar di SETC adalah pintu gerbang menuju go internasional,"ujar
Arfian bersemangat.
Dan saat ini SETC sudah mempersiapkan lahan buka usaha di
malaysia dan singapura untuk praktek mengelola usaha bagi mahasiswa SETC.
"Kita sudah buka lahan usaha bagi mahasiswa SETC untuk praktek mengelola
usaha langsung bagi mahasiswa SETC dan usaha itu nantinya akan menjadi milik
mereka,"tutupnya.(dian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar